Sikapnya seperti katak dalam tempurung. Merasa sudah mengenal dan mengetahui segala sesuatu padahal dunianya hanya sebatas setengah lingkaran kecil.
Punya sikap layaknya bos besar hanya memerintah tanpa memeriksa terlebih dahulu sehingga dapat belajar lebih baik lagi. Seperti seekor katak yang melompat-lompat menggapai langit-langit paling tinggi padahal jaraknya tak lebih dari semeter kotor. Ehh tiba-tiba tempurungnya terbalik sehingga mulutnya menghadap ke atas membentuk seperti parabola zaman dahulu. Sang katak bingung ternyata ada dunia yang lebih luas dari perkiraannya.
Pada saat hujan deras datang dan membanjiri bumi, sang katak kelumpuhan tak pernah berenang lebih jauh dari biasanya. Sudahlah orang itu hanya bisa ngomong besar ini dan itu. pendapatnya harus di terima karena punya peran penting dalam pembangunan ide dan gagasan. Merasa hebat dengan kata-kata tanpa kerja nyata seakan dunia telah dia gapai, langit-langit telah dia talukkan padahal dia baru jalan setengah jalan bahkan seperempat jalan pun belum tentu.
Dia sebenarnya seperti komika yang menertawakan diri sendiri karena lupa materi, Gimik yang terlalu banyak dan kaku.
Komentar
Posting Komentar