Langsung ke konten utama

Nyiyir (Cemooh) Oh No!!

Mendekati tahun 2019, maka kita akan mendekati tahun politik yg selalu punya intrik, siasat, strategi untuk menjual "sesuatu".  Belum sampai pun tahun 2019, suatu gerakan sudah terjadi yaitu salah satunya gerakan #gantipresiden2019. Kaum  ini berusaha untuk membawa paham bahwa presiden sekarang adalah presiden yg tidak bagus harus diganti dengan yg mereka inginkan. Bahkan gerakan ini berusaha membawa pengaruh yg tidak baik berupa ejekan, hinaan, penolakan, atau yg kaum millenial sebut nyinyir (bacah : cemooh). Cemooh atau ejekan berupa lisan atau tulisan di media sosial adalah tindakan yg tidak fair. Baik itu di dalam dunia politik ataupun dunia kehidupan kita. Kaum ini biasanya bergerak melalui media Twitter untuk nge tweet atau perang hastag. Itu sebabnya burung Twitter itu lebih gemuk ketimbang burung Traveloka. Karena Twitter lebih banyak berkicau daripada Traveloka yg hobi jalan-jalan heheheh. Oleh karena itu mari kita bahas sebentar orang pencemooh ini. 





1. Pencemooh menganggap dirinya lebih baik dan sombong (tinggi hati).
Pernahkah kamu menemukan orang yg sering mengejek atau mencemooh orang lain itu lebih bagus, lebih baik, atau lebih hebat dari orang yg dicemooh? Jawabannya menurut saya tidak. pengejek atau pencemooh adalah orang-orang yg tinggi hati atau sombong mengapa demikian? Karena orang tersebut akan berusaha mengungkap kelemahan lawannya daripada hal-hal yg baik. Hal ini jadi senjata untuk menaikkan pamor yg begitu ia inginkan. Contohnya di Alkitab yg paling nyata adalah doa seorang Farisi dan pemungut cukai (Lukas 18:9-14)farisi berkata dalam doanya. Aku Mengucap Syukur padamu karena Aku tidak sama seperti "semua orang lain"... bukan perampok, bukan pezinah, bukan juga seperti pemungut cukai itu. Hal ini mengatakan bahwa dia adalah hebat di depan Tuhan. Mencemooh orang lain atau nyinyir dengan apa yg selama ini dia perbuat. Jika berdoa saja pun nyiyir apalagi dengan hal lain. Sedangkan pemungut cukai tersebut mengakui kesalahanya dan berjanji mengubah dirinya.

2. Pencemooh itu "penuduh" tanpa tau Fakta.
Ingat ada orang yg mengatakan bahwa seorang presiden Jokowi adalah PKI, lebih mencintai minoritas dan mendiskreditkan ulama. Tetapi faktanya tidak lah seperti itu, ketika beliau mencoba mengumumkan wakilnya untuk pencalonan presiden 2019 yg notabene adalah ulama senior. Seakan ejekan dan nyiyirnya bungkam, redup seketika. Hal ini juga terjadi ketika segelintir orang (Ahli-ahli taurat dan Farisi) membawa Yesus ke hadapan Pilatus. Dalam Lukas 23:1-7 mereka menuduh DIA, Katanya : " telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, dan melarang pajak kepada Kaisar, dan tentang dirinya mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja. Padahal faktanya terdapat dalam konteks sebelumnya Yesus sendiri mengatakan "Kalau begitu berikan kepada Kaisar apa yg wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah wajib kita berikan kepada Allah (Lukas 20:25). 

3. Pencemooh adalah Perusak Karakter
Pengejek atau pencemooh biasanya mengungkapkan keburukan, kegagalan, atau yg jelek dari lawan. Pencemooh adalah Perusak Karakter seseorang. " Dengan berbagai cuitan di media sosial yg Mencoba mendiskreditkan seseorang. Ya seperti halnya salah satu wakil dari Partai pecinta Kaum #Gantipresiden2019 selalu mencoba merusak karakter seorang presiden namun pada akhirnya jadi blunder hehehe. Hal ini juga terjadi kepada Yesus. Dalam Lukas 5: 17-47) orang-orang Farisi mencoba menyudutkan dan mendiskreditkan Yesus karena mereka mengatakan bahwa DIA datang untuk meniadakan Hukum Taurat dan kitab para nabi. Padahal sesungguhnya DIA datang untuk Menggenapinya agar sempurna. Dalam hal ini kaum farisi mencoba merusak karakter Tuhan yg pada perikop sebelumnya DIA menyembuhkan banyak orang, mengajar, dan memberitakan kabar baik. Serta Kenyataannya Yesus sendiri pun mengikuti hukum taurat dan mengatakan siapa yg meniadakan hukum taurat akan diberikan tempat paling rendah di kerajaan sorga.

Begitulah beberapa karakter dari seorang pencemooh. Karena itu pandai-pandailah kita bergaul.Jika kita biasa share di medsos yg baik, membangun, dan memberkati banyak orang namun ketika kita gabung dengan kaum yg suka nyiyir kebiasaan itu jadi tidak ada lagi. Jangan sampai  Pergaulan yg buruk akan menghapus kebiasaan yg baik di dalam kehidupan kita.  Terakhir kata dalam kitab Mazmur mengatakan Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,  (Mazmur 1:1).

Komentar

  1. gereja² di jaman sekarang = kumpulan pencemooh & batu sandungan, kelihatannya saja ibadah tp masih saling hobi rasan², menjelek²kan sesuatu, cari² kesalahan (jangankan ke sesama jemaat lha pendeta saja dirasani kq), bahkan dgn santainya mencemooh tanpa menyadari hidupnya sendiri sebagai jemaat Tuhan sering jadi batu sandungan bagi orang lain di luar sana, kesimpulan : berbahagialah orang yg tidak ke gereja jaman sekarang krn tidak resiko menjadi batu sandungan & tidak duduk dalam kumpulan pencemooh

    BalasHapus
    Balasan
    1. & jangan bilang itu wajar/lumrah bla bla bla bla krn Tuhan Yesus paling benci dgn orang yg punya karakter munafik, sudah jls berkali² tertulis di alkitab "celakalah" "celakalah"

      Hapus
    2. semua gereja jaman sekarang = gereja² palsu akhir zaman dimana tmpt berkumpulnya pendusta - batu sandungan - para pencemooh.....& jangan bilang saya menyimpulkan segala sesuatu secara seenaknya sendiri, jangankan saya yg bnyk dosa jauh dr Tuhan & tdk pernah ibadah lha yang rutin ibadah saja suka menyimpulkan alkitab seenaknya sendiri kq, meng'imani sesuatu tp tdk sesuai perbuatan, hal² yg sudah tau itu salah tp masih diteruskan & dijalani, suka menyerang org lain dgn ayat² alkitab tp tdk sesuai kehidupannya sendiri, jemaat² yg hobi menyerang orang dgn ayat ya harus siap dimakan ayat lain mentah² tanpa tapi²an tanpa alasan

      Hapus
  2. Terima kasih buat komentarnya mas, Sory menurut saya Gereja ya Gereja, kumpulan pencemooh adalah pencemooh kalau ada di Gereja yg saling singgung dan menjelekkan hal ini harus dilakukan evaluasi pribadi dan gerejanya apakah Injil yg diberitakan atau hal-hal memuaskan hati

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hati Berpengertian, Telinga orang Bijak

Salah satu  Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri. Maka untuk menjadi cerdas diperlukan pengetahuan. Pengetahuan dimaksud adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Banyak cara untuk memperoleh pengetahuan dari media surat kabar, buku, majalah, media elektronik yg canggih pada saat ini. Oleh karena itu kita harus belajar agar dapat memperoleh pengetahuan itu. Belajar itu memerlukan hati,pikiran, pendengaran yg tertuju pada pengetah...

Waktu dan Kesempatan

Waktu adalah Hal paling berharga Tuhan Berikan. Waktu dapat menciptakan dan menghilangkan kesempatan. Kesempatan untuk belajar tentang kehidupan. Kehidupan yang Tuhan Berikan ketika kita mulai hadir di bumi, menjalani sisa-sisa waktu sampai pada saatnya hari-hari terakhir yang membawa kita pada kekekalan atau maut. Waktu telah memilih alur serta jalannya kehidupannya masing-masing. Dia akan berputar dalam sebuah lingkaran yang tak terputus sehingga kesempatan memberikan arti sebuah dari perjuangan, kekuatan, serta dari akibatnya adalah kekalahan dan kemenangan. Jika Tuhan masih memberi kesempatan nikmatilah segala sesuatunya. Namun pada waktuNya Tuhan akan mengambil waktu, kesempatan, dan kehidupan dalam kondisi yang kita sendiri tidak mengetahuinya. Semua rahasia. Namun percayalah Waktu tak akan lepas dari sebuah kesempatan karena kesempatan memberikan ruang kehidupan untuk menikmati waktu itu. Selamat Belajar Memahami waktu, mempergunakan kesempatan, dan Berbagi Kehidupan. God Bless ...

KEPO or CARE?

Zaman now adalah zaman dimana orang tidak akan mengenal lagi sebuah "privasi". Zaman dimana segala sesuatu serba "terbuka". Dalam konteks terbuka adalah dapat dengan mudah mengenal, mengetahui tentang seseorang atau individu. Kita dapat kenal seseorang melalui sosial media dengan berbagai postingan kata-kata, gambar, atau foto bahkan ruangan pribadi seperti kamar dapat Anda kenali dengan cepat ketika seseorang sudah posting. Dari situlah keinginan seorang timbul untuk mengetahui Anda. Tindakan itu kita Sebut KEPO (Knowing Every Particular object). KEPO telah menjalar bukan hanya dikalangan netizen tetapi dari anak-anak sampai pada orang tua. KEPO secara kompleks  juga diartikan pengen tau urusan orang lain. Pengen tau kepunyaan orang lain. Pengen tau sesuatu yg baru dari orang lain. Hal ini kadang bisa dijadikan gunjingan atau gosip semata. Sehingga menimbulkan irih hati, kebencian sampai pada pertengkaran dan percekcokan karena salah paham. Ilustrasi kejadian...