Ini cerita tentang bunga dan kumbang. Bunga akan terlihat lebih indah ketika kumbang mulai menghinggapinya. Bunga akan selalu menawarkan warna yang indah secerah dan se kompleks itu. Mereka akan selalu didandani dengan tangkai yang panjang di ujungnya ada sari dan kelopak menambah mahkota indah sang bunga.
Tetapi jujur sang kumbang hanya tertarik pada madu yang akan dikeluarkan oleh sang bunga. Bunga yang subur akan berisi sari-sari yang utuh dengan madu yang banyak dan padat. Sari-sari ini lah yang akan dihisap oleh kumbang untuk menambah tenaga atau untuk bekerja kembali membangun rumahnya di ujung sana. Perlu juga diingat kembali dengan bantuan kumbang sari-sari dan putik akan bergabung dan terjadilah penyerbukan atau perkawinan sehingga menghasilkan tunas bunga yang baru jauh lebih baik dari sebelumnya. Kumbang dan Bunga memiliki simbiosis mutualisme. Sang kumbang dan bunga saling menguntungkan.
Sang kumbang dan Sang bunga saya ibaratkan sebagai hubungan 2 orang insan dalam asmara percintaan. 2 orang tersebut seharusnya ada take and give satu sama lain. Jangan cowok hanya give terus tanpa take dari si wanita. Begitu juga wanita jangan take terus dari lelakinya tetapi harus ada give nya. Dengan begitu saling menguntungkan serta pribadi keduanya berkembang.
Seorang lelaki itu memiliki kebutuhan untuk dihormati, di motivasi inilah yang seharusnya wanita memberi (give). Namun lelaki harus menjadi pendengar sejati, memberi pujian setiap hari, melindungi, mengayomi sang wanitanya agar wanita tidak merasa insecure terhadap hubungan ini tetapi aman, nyaman dan tentram secara fisik dan mental.
Komentar
Posting Komentar