Waktu itu adalah konsisten. Dia bergerak selalu tanpa memikirkan objek-objek yang ada di hadapannya. Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun. Dia akan membuat sejarah dalam dunia. Waktu itu adalah jahat. Dia tak akan mengerti perasaan buat orang yang ditinggalkan, tak dapat dihentikan. Tetapi dia akan maju ke depan. Waktu itu tidak kompromi. Ketika kita ketinggalan satu menit saja di semua pesawat maka hangus sudah tiket yang kita beli. Waktu adalah berharga buat orang-orang yang masih mempunyai hati dan cinta serta senang berbagi kepada sesama. Oleh karena itu waktumu adalah kelahiran dan kematianmu. Lebih dari itu adalah waktu Tuhan dengan segala rancangan yang dia buat, baik atau buruk tergantung kita menyikapi sehingga kepercayaan kita kepada Tuhan secara "konsisten". Tebarkan kebaikan sehingga orang "jahat" malu. Jangan mau "kompromi" dengan hal-hal yang merugikan kamu dan orang banyak. Setiap jam, menit, detik, tak terasa hari-hari berlalu kita mengorbankan waktu untuk hal-hal di luar sana sehingga kita lupa orang-orang yang kita sayangi dan paling berharga dari apa pun juga. Jangan sampai mereka mendapatkan kita ketika tangisan sukacita ketika kita lahir dan tangisan dukacita dari
mereka ketika kita mati. kelahiran dan kematian sesungguhnya jaraknya adalah dekat. Sedekat ketika kita menikmati keajaiban yang Tuhan tawarkan setiap hari.
Salah satu Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri. Maka untuk menjadi cerdas diperlukan pengetahuan. Pengetahuan dimaksud adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Banyak cara untuk memperoleh pengetahuan dari media surat kabar, buku, majalah, media elektronik yg canggih pada saat ini. Oleh karena itu kita harus belajar agar dapat memperoleh pengetahuan itu. Belajar itu memerlukan hati,pikiran, pendengaran yg tertuju pada pengetah...
Komentar
Posting Komentar