Ketika kita mulai gampang menilai orang lain. Hal itu hanya membuat kita hanya menjadi seorang pengkritik bahkan menjerumus si pembully. Menilai seseorang dari sudut pandang kita adalah hal wajar. Sudut pandang di sini yang dimaksudkan adalah hal-hal yang nampak saja di luar. Tanpa kita tau dan coba mengenal orang tersebut. Ketika pun kita dinilai orang lain ambil sisi positifnya dan buang sisi negatif. Bahwa anda sering diperhatikan oleh orang lain. Seharusnya Hanya Tuhan lah yanh berhak menilai kita. Karena Tuhan adalah :
A. Tuhan adalah Pencipta(creator)
Tuhan Menciptakan Manusia dengan awalnya dengan sebuah tujuan kebaikan. Allah ingin Manusia menjadi partner nya di bumi. Namun karena dosa melahirkan kejahatan bahkan maut pada akhirnya. Tuhan sebagai pencipta sudah mengerti sisi buruk dan sisi baik setiap orang. Tuhan menilai seseorang dari hatinya. Karena dari hati lah terpancar kehidupan.
B. Tuhan Sebagai Guru
Seorang Guru berhak menilai muridnya ketika mereka dalam ujian. Tuhan menilai manusia ketika mereka mengalami cobaan-cobaan hidup. Orang yang lulus ujian akan tetap teguh dalam iman tanpa terpengaruh situasi. Contohnya saja seorang Ayub yang ketika semua harta hilang, keluarga dan teman-temannya menjauh dia Tetap teguh dalam Tuhan.
C. Tuhan Sebagai Hakim
Inilah hal terakhir kali Tuhan akan menilai seseorang. Tuhan sebagai Hakim menilai seseorang dari iman, perbuatan nya di bumi. Apakah ketika di dunia seseorang menggunakan waktunya dengan baik, teguh dalam iman dan pada akhirnya memperoleh mahkota kekal kelak waktu dihakimi. Jadi setelah kematian pun Tuhan masih menilai seseorang di dalam pengadilan terakhir.
A. Tuhan adalah Pencipta(creator)
Tuhan Menciptakan Manusia dengan awalnya dengan sebuah tujuan kebaikan. Allah ingin Manusia menjadi partner nya di bumi. Namun karena dosa melahirkan kejahatan bahkan maut pada akhirnya. Tuhan sebagai pencipta sudah mengerti sisi buruk dan sisi baik setiap orang. Tuhan menilai seseorang dari hatinya. Karena dari hati lah terpancar kehidupan.
B. Tuhan Sebagai Guru
Seorang Guru berhak menilai muridnya ketika mereka dalam ujian. Tuhan menilai manusia ketika mereka mengalami cobaan-cobaan hidup. Orang yang lulus ujian akan tetap teguh dalam iman tanpa terpengaruh situasi. Contohnya saja seorang Ayub yang ketika semua harta hilang, keluarga dan teman-temannya menjauh dia Tetap teguh dalam Tuhan.
C. Tuhan Sebagai Hakim
Inilah hal terakhir kali Tuhan akan menilai seseorang. Tuhan sebagai Hakim menilai seseorang dari iman, perbuatan nya di bumi. Apakah ketika di dunia seseorang menggunakan waktunya dengan baik, teguh dalam iman dan pada akhirnya memperoleh mahkota kekal kelak waktu dihakimi. Jadi setelah kematian pun Tuhan masih menilai seseorang di dalam pengadilan terakhir.
Komentar
Posting Komentar