Langsung ke konten utama

Kita adalah Debu

Kita adalah Debu
Kejadian 2:7
Allah menciptakan manusia pada
Hari keenam setelah semuanya Dia ciptakan. Manusia diciptakan Allah serupa dan segambar denganNya.
Tuhan menciptakan Manusia itu
Debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya.
      Kalau kita melihat dari gambaran Debu. Debu sering diinjak orang-orang. Tempat berkembang biaknya tumbuhan, hewan-hewan yang hidup di dalam tanah, air yang mengalir di dalam tanah. Debu sering juga dianggap tidak penting buat kotor halaman rumah siap disapu dan dibersihkan. Di sini saya coba tuliskan beberapa sifat debu
1. Debu adalah Rendah
    Posisi manusia di sini bukanlah mahluk yang paling rendah dari seluruh ciptaan Tuhan. Namun Manusia harus lah menganggap dirinya rendah dan Tuhan punya otoritas tertinggi dalam hidupnya. Jika manusia adalah debu namun mengapa manusia masih ada bersifat langit? Dengan kesombongan dan keangkuhannya serta mengandalkan dirinya sendiri. Ingatlah segala sesuatu yang kita terima dari Allah adalah titipan. Akan ada saatnya kembali kepadaNya. Sama seperti kita adalah dari debu kembali ke debu.

2. Debu adalah Rapuh
    Apa yang telah diciptakan Tuhan sesungguhnya akan rapuh. Rapuh oleh karena dosa yang telah diperbuat terdahulu. Kerapuhan inilah manusia perlu juru selamat yaitu Tuhan Yesus Kristus. Termasuk hati manusia itu sendiri. Hatinya rapuh oleh kondisi yang kecewa, marah, geram, dan patah hati. Untuk tidak rapuh kita perlu batu penjuru yaitu Yesus sendiri.

3. Debu Gampang melayang
   Debu ketika di bersihkan atau di sapu dia akan melayang dan lengket ke tempat lain. Manusia gampang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa duniawi atau ajaran-ajaran tertentu. Oleh karena itu Manusia perlu firman Tuhan agar tetap teguh dalam iman dan pengharapan.

Manusia adalah debu seharusnya kita mengenal posisi kita rendah dan penuh dosa di hadapan Allah. Jiwa kita terkadang rapu oleh kondisi yang tidak baik. Bahkan pengharapan kita gampang melayanh oleh ajaran-ajaran palsu dan bohong.
Amsal 29 :23
Keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati menerima pujian.

   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hati Berpengertian, Telinga orang Bijak

Salah satu  Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri. Maka untuk menjadi cerdas diperlukan pengetahuan. Pengetahuan dimaksud adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Banyak cara untuk memperoleh pengetahuan dari media surat kabar, buku, majalah, media elektronik yg canggih pada saat ini. Oleh karena itu kita harus belajar agar dapat memperoleh pengetahuan itu. Belajar itu memerlukan hati,pikiran, pendengaran yg tertuju pada pengetah...

Waktu dan Kesempatan

Waktu adalah Hal paling berharga Tuhan Berikan. Waktu dapat menciptakan dan menghilangkan kesempatan. Kesempatan untuk belajar tentang kehidupan. Kehidupan yang Tuhan Berikan ketika kita mulai hadir di bumi, menjalani sisa-sisa waktu sampai pada saatnya hari-hari terakhir yang membawa kita pada kekekalan atau maut. Waktu telah memilih alur serta jalannya kehidupannya masing-masing. Dia akan berputar dalam sebuah lingkaran yang tak terputus sehingga kesempatan memberikan arti sebuah dari perjuangan, kekuatan, serta dari akibatnya adalah kekalahan dan kemenangan. Jika Tuhan masih memberi kesempatan nikmatilah segala sesuatunya. Namun pada waktuNya Tuhan akan mengambil waktu, kesempatan, dan kehidupan dalam kondisi yang kita sendiri tidak mengetahuinya. Semua rahasia. Namun percayalah Waktu tak akan lepas dari sebuah kesempatan karena kesempatan memberikan ruang kehidupan untuk menikmati waktu itu. Selamat Belajar Memahami waktu, mempergunakan kesempatan, dan Berbagi Kehidupan. God Bless ...

KEPO or CARE?

Zaman now adalah zaman dimana orang tidak akan mengenal lagi sebuah "privasi". Zaman dimana segala sesuatu serba "terbuka". Dalam konteks terbuka adalah dapat dengan mudah mengenal, mengetahui tentang seseorang atau individu. Kita dapat kenal seseorang melalui sosial media dengan berbagai postingan kata-kata, gambar, atau foto bahkan ruangan pribadi seperti kamar dapat Anda kenali dengan cepat ketika seseorang sudah posting. Dari situlah keinginan seorang timbul untuk mengetahui Anda. Tindakan itu kita Sebut KEPO (Knowing Every Particular object). KEPO telah menjalar bukan hanya dikalangan netizen tetapi dari anak-anak sampai pada orang tua. KEPO secara kompleks  juga diartikan pengen tau urusan orang lain. Pengen tau kepunyaan orang lain. Pengen tau sesuatu yg baru dari orang lain. Hal ini kadang bisa dijadikan gunjingan atau gosip semata. Sehingga menimbulkan irih hati, kebencian sampai pada pertengkaran dan percekcokan karena salah paham. Ilustrasi kejadian...