Langsung ke konten utama

Iman atau perbuatan??



Yakobus 2:14-26

Kitab Yakobus mengatakan : “ Jika Iman Itu tidak disertai dengan perbuatan maka iman itu pada hakekatnya mati (Ayat 17)”.
Tetapi mungkin ada orang berkata : “Padaku ada iman dan padamu ada perbuatan, aku akan menjawab dia : “ Tunjukkanlah aku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menujukkan imanku dari perbuatan-perbuatanku.

Jika Kita berbicara mengenai iman, maka kita harus berfikir kembal mengenai proses terjadinya telur atau ayam. Jika kita dapat memahami contoh sederhana itu maka kita akan mengerti antara iman dan perbuatan. Manakah dahulu telur atau ayam? Ada yang bilang telur dahulu karena ayam mengerami telur kemudian menjadi anak ayam. Ada yang bilang ayam dahulu karena Tuhan Menciptakan binatang ayam terlebih dahulu daripada terjadinya telur. Begitu juga Iman dan perbuatan. Mana yang harus kulakukan terlebih dahulu apakah aku harus beriman terlebih dahulu kemudian aku melakukan perbuatan-perbuatan yang baik. Atau akau melakukan perbuatan-perbuatan yang ku anggap baik lalu aku beriman. Mungkin semua akan sedikit bingung dan mulai mencari sebuah alasan dan mengatakan Tunjukkan Imanmu, Tunjukkan Perbuatanmu. Terjadilah pergolakan jiwa sehingga semua mulai pada bingung. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas sedikit tentang iman dan perbuatan.

Menurut KBBI Iman itu adalah Kepercayaan dan keyakinan kepada Allah, Kitab, dan nabi. Berarti intinya adalah “percaya” dan yakin. Sedangkan Perbuatan adalah Tindakan atau aksi yang kita kerjakan. Jadi Iman dan perbuatan sebenarnya Mempunyai kaitan yang cukup erat. Jika kita tidak melakukan perbuatan atau aksi terhadap sesuatu maka kita tidak akan bisa percaya akan sesuatu hal. Ya contoh simplenya saja kalau kita tidak mencoba maka kita tidak yakin kalau kita bisa. Padahal pada kenyataannya kita bisa dan malahan bagus untuk melakukan sesuatu hal.

Oleh karena itu iman dan perbuatan tidak dapat dipisahkan kalau dipisahkan maka akan sia-sia apa yang kita lakukan dan perbuat untuk sesuatu hal. Untuk Melihat iman seeorang besar atau tidak maka kita terlebih dahulu harus mengenal yang namanya kasih karunia Tuhan. Kasih karunia adalah Karya penyelamatan Tuhan Yesus yang dilakukan di atas kayu salib. DIA Rela mati demi kita manusia yang berdosa. Sehingga kita yang Percaya kepadaNya Peroleh hidup kekal dan berpindah dari maut kepada keselamatan yang kekal. Yang berarti Iman adalah Percaya dan yakin Akan Kasih Karunia Allah yang memberi kesalamatan kepada Jiwa kita yang dahulu dalam maut kembali kepada kehidupan yang kekal. Karya Terbesar yang kita terima akan membawa kita mengenal Allah secara pribadi dengan Allah. Dan secara terus-menerus tumbuh dalam kasih karunia melalui Firman dan doa yang kita lakukan sehari-hari. Sebagai perwujudan  Kerinduan kita kepada Allah serta pada akhirnya Yesus mengatakan Iman kita dapat memindahkan gunung jika kita punya iman sebesar biji sesawi. Biji sesawi yang begitu kecil dan ringan dijadikan contoh yang implisit mengapa kira-kira? Karena dari biji yang kecil itu adalah benih yang harus dipupuk dan dirawat sehingga mendapatkan buah yang besar. Seperti itulah iman kita, iman kita diawali ketidakpastian akan sesuatu. Namun jika iman itu tumbuh dari hal-hal kecil maka akan menghasilkan perbuatan-perbuatan yang besar. 
Iman sebesar biji sesawi

Contohnya saja : Abraham bapa kita dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya ketika dengan iman yang cukup besar mengorbankan anaknya ishak tanpa peduli apa yang terjadi nantinya dengan Anak tersebut. Begitu juga dengan Rahab sang pelacur dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya karena menolong seseorang dalam rumahnya dan akhirnya seluruh keluarga dan seisi rumahnya bebas dan selamat dari Raja yang ingin membunuh Dia dan para pengintai itu. Oleh karena itu iman dan perbuatan adalah bagaikan akar dan batang yang tidak akan terpisahkan. Akar yang kuat akan membuat batang itu semakin kuat dan kokoh dan tak terpisahkan. Sebaliknya batang yang kuat itu akan selalu memberikan nutrisi yang baik dari daun yang mengadakan fotosintesis melalui klorofilnya. Jika kita hubungkan dari sebuah manusia iman dan perbuatan adalah ibarat tubuh dan roh saling menguatkan dan tak terpisahkan. Kalau saja mereka terpisah makan manusia itu akan mati. Jadi bagaimana kah kita harus bersikap? Apakah kita mengandalkan iman kita atau perbuatan kita. Jika hanya Iman yang kita andalkan maka prosesnya stagnan karena tidak ada aksi, namun jika kita mengandalkan perbuatan kita di situ kita sombong akan kepribadian kita. Fikiran kita dapat melakukan ini dan itu tanpa bantuan oranglain dan Tuhan itu sendiri. Intinya yang jelas Ketika kita menerima kasih karunia pupuklah iman kita bertumbuh di dalam perbuatan-perbuatan kita dalam Allah sehingga Allah semakin dimuliakan. Iman dan perbuatan adalah erat, Iman tanpa perbuatan pada hakekaktnya adalah mati.

Komentar

  1. Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
    Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
    Link Alternatif :
    arena-domino.club
    arena-domino.vip
    100% Memuaskan ^-^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hati Berpengertian, Telinga orang Bijak

Salah satu  Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri. Maka untuk menjadi cerdas diperlukan pengetahuan. Pengetahuan dimaksud adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Banyak cara untuk memperoleh pengetahuan dari media surat kabar, buku, majalah, media elektronik yg canggih pada saat ini. Oleh karena itu kita harus belajar agar dapat memperoleh pengetahuan itu. Belajar itu memerlukan hati,pikiran, pendengaran yg tertuju pada pengetah...

Waktu dan Kesempatan

Waktu adalah Hal paling berharga Tuhan Berikan. Waktu dapat menciptakan dan menghilangkan kesempatan. Kesempatan untuk belajar tentang kehidupan. Kehidupan yang Tuhan Berikan ketika kita mulai hadir di bumi, menjalani sisa-sisa waktu sampai pada saatnya hari-hari terakhir yang membawa kita pada kekekalan atau maut. Waktu telah memilih alur serta jalannya kehidupannya masing-masing. Dia akan berputar dalam sebuah lingkaran yang tak terputus sehingga kesempatan memberikan arti sebuah dari perjuangan, kekuatan, serta dari akibatnya adalah kekalahan dan kemenangan. Jika Tuhan masih memberi kesempatan nikmatilah segala sesuatunya. Namun pada waktuNya Tuhan akan mengambil waktu, kesempatan, dan kehidupan dalam kondisi yang kita sendiri tidak mengetahuinya. Semua rahasia. Namun percayalah Waktu tak akan lepas dari sebuah kesempatan karena kesempatan memberikan ruang kehidupan untuk menikmati waktu itu. Selamat Belajar Memahami waktu, mempergunakan kesempatan, dan Berbagi Kehidupan. God Bless ...

KEPO or CARE?

Zaman now adalah zaman dimana orang tidak akan mengenal lagi sebuah "privasi". Zaman dimana segala sesuatu serba "terbuka". Dalam konteks terbuka adalah dapat dengan mudah mengenal, mengetahui tentang seseorang atau individu. Kita dapat kenal seseorang melalui sosial media dengan berbagai postingan kata-kata, gambar, atau foto bahkan ruangan pribadi seperti kamar dapat Anda kenali dengan cepat ketika seseorang sudah posting. Dari situlah keinginan seorang timbul untuk mengetahui Anda. Tindakan itu kita Sebut KEPO (Knowing Every Particular object). KEPO telah menjalar bukan hanya dikalangan netizen tetapi dari anak-anak sampai pada orang tua. KEPO secara kompleks  juga diartikan pengen tau urusan orang lain. Pengen tau kepunyaan orang lain. Pengen tau sesuatu yg baru dari orang lain. Hal ini kadang bisa dijadikan gunjingan atau gosip semata. Sehingga menimbulkan irih hati, kebencian sampai pada pertengkaran dan percekcokan karena salah paham. Ilustrasi kejadian...