Langsung ke konten utama

Konsumtif Menjalar ke Gaya Hedon

"Hedonisme zaman now"
Mengapa orang semakin memiliki gaya hedon sekarang?
Dengan Perkembangan teknologi zaman sekarang perubahan perilaku manusia akan semakin Konsumptif. Dengan makanan cepat saji maka manusia tidak perlu lagi menunggu makanan yang dimasak dengan proses yang terlalu lama. Dengan dunia digital manusia tidak capek lagi mencari informasi yang akurat tentang suatu hal, dan dengan belanja online manusia tidak selalu keluar untuk membeli suatu barang. Tinggal klik aplikasi dengan sekejap barang sudah datang ke tempat kita.
Namun tak disangka dengan perkembangan zaman yang begitu cepat, dunia fashion yang begitu luas pengaruhnya terhadap daya beli masyarakat sehingga perilaku yang konsumptif temporer. Dalam artian kalau ada duit kita baru belanja dan kalau belanja hanya meilihat diskon-diskon sekarang menuju ke gaya hidup yang hedon. Mengapa Manusia lebih memilih gaya hedon ketimbang hidup sederhana.

1.Manusia Tidak Pernah Puas

Siapa sih manusia yang puas dengan apa yang dimiliki, kecuali dia memiliki prinsip untuk selalu bersyukur dengan apa yang dia punya dan pandai mengelola keuangannya demi kelangsungan hidupnya. Manusia zaman dahulu boleh puas dengan apa yang ada. Karena zaman dulu teknologi dan lainnya bisa dibilang masih jadul. Seiring dengan perkembangan zaman khususnya zaman milenial ini tingkat kepuasan seseorang makin lama makin tinggi. Dikarenakan karena perkembangan zaman yang semakin up to date sehingga kalau tidak update maka dikatakan ketinggalan zaman. Sehingga manusia sekarang menjadi tidak puas karena sebuah rasa yang ada dalam dirinya selalu muncul dan membayangi yaitu “rasa gengsi”. Jika Rasa Gengsi kita lebih besar maka kehidupan kita tidak akan ada rasa puas dan bersyukur pun tidak akan bisa.

2.Rasa irih hati dan Dengki

Rasa yang tidak mau tersaingi dengan yang lain membuat kita merasa memiliki rasa dengki dan irih hati. Rasa ini memang dapat memacu kita untuk kerja keras dan ingin memiliki barang yang branded atau lebih besar dan bernilai dari apa yang orang miliki. Perilaku konsumtif dan trend yang coba-coba akan memaksa kita untuk membeli barang-barang apa saja asalkan tidak tersaingi. Apalagi perkembangan media sosial sekarang akan memaksa untuk membeli barang-barang yang bagus dan mahal demi tidak mau tersaingi oleh orang lain. Pada akhirinya walaupun gaji kita besar takkan menutupi dari perilaku konsumptif menuju hedon kita dan akan melakukan peminjaman ke bank atau rentenir setempat.

3.Meneruskan kepuasan mata dan jiwa

Kita punya uang, harta dan sebagainya. Kita dapat membeli apapun yang kita mau dari segala macam barang dan pakaian yang sedang trend. Kita membeli semua itu bukan karena kita butuh dan perlu untuk sebuah acara atau ceremoni tertentu. Tetapi hanya untuk mengikuti kepuasan mata kita dan jiwa kita. Barang yang telah dipakai sebentar lalu merasa bosan dan memiliki keinginan untuk ganti lagi begitu seterusnya. Sehingga segala barang yang ada di rumah jadi bertumpuk dan seakan-akan tidak punya nilai dan hanya dijadikan barang rongsokan. Kepuasan mata dan jiwa dapat membuat kita semakin terlena dengan perilaku konsumtif menuju gaya hedon yang berlebihan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hati Berpengertian, Telinga orang Bijak

Salah satu  Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri. Maka untuk menjadi cerdas diperlukan pengetahuan. Pengetahuan dimaksud adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Banyak cara untuk memperoleh pengetahuan dari media surat kabar, buku, majalah, media elektronik yg canggih pada saat ini. Oleh karena itu kita harus belajar agar dapat memperoleh pengetahuan itu. Belajar itu memerlukan hati,pikiran, pendengaran yg tertuju pada pengetah...

Waktu dan Kesempatan

Waktu adalah Hal paling berharga Tuhan Berikan. Waktu dapat menciptakan dan menghilangkan kesempatan. Kesempatan untuk belajar tentang kehidupan. Kehidupan yang Tuhan Berikan ketika kita mulai hadir di bumi, menjalani sisa-sisa waktu sampai pada saatnya hari-hari terakhir yang membawa kita pada kekekalan atau maut. Waktu telah memilih alur serta jalannya kehidupannya masing-masing. Dia akan berputar dalam sebuah lingkaran yang tak terputus sehingga kesempatan memberikan arti sebuah dari perjuangan, kekuatan, serta dari akibatnya adalah kekalahan dan kemenangan. Jika Tuhan masih memberi kesempatan nikmatilah segala sesuatunya. Namun pada waktuNya Tuhan akan mengambil waktu, kesempatan, dan kehidupan dalam kondisi yang kita sendiri tidak mengetahuinya. Semua rahasia. Namun percayalah Waktu tak akan lepas dari sebuah kesempatan karena kesempatan memberikan ruang kehidupan untuk menikmati waktu itu. Selamat Belajar Memahami waktu, mempergunakan kesempatan, dan Berbagi Kehidupan. God Bless ...

KEPO or CARE?

Zaman now adalah zaman dimana orang tidak akan mengenal lagi sebuah "privasi". Zaman dimana segala sesuatu serba "terbuka". Dalam konteks terbuka adalah dapat dengan mudah mengenal, mengetahui tentang seseorang atau individu. Kita dapat kenal seseorang melalui sosial media dengan berbagai postingan kata-kata, gambar, atau foto bahkan ruangan pribadi seperti kamar dapat Anda kenali dengan cepat ketika seseorang sudah posting. Dari situlah keinginan seorang timbul untuk mengetahui Anda. Tindakan itu kita Sebut KEPO (Knowing Every Particular object). KEPO telah menjalar bukan hanya dikalangan netizen tetapi dari anak-anak sampai pada orang tua. KEPO secara kompleks  juga diartikan pengen tau urusan orang lain. Pengen tau kepunyaan orang lain. Pengen tau sesuatu yg baru dari orang lain. Hal ini kadang bisa dijadikan gunjingan atau gosip semata. Sehingga menimbulkan irih hati, kebencian sampai pada pertengkaran dan percekcokan karena salah paham. Ilustrasi kejadian...