Kerajaan selalu berhubungan dengan "Kuasa Dan Kehendak".
Karena seorang raja adalah punya kuasa tertinggi dalam sebuah kerajaan dan dengan itu Dia akan menjalankan pemerintahan oleh kehendaknya Pribadi. Seorang Raja akan dihormati ketika dia menggunakan kuasa dan kehendak tersebut secara adil dan bijaksana. Cukup tau memposisikan kuasa dan kehendaknya dalam mengambil keputusan untuk rakyatnya. Dalam hal ini kita coba melihat seorang Raja Salomo. Seorang Raja yg cukup terkenal dengan kekayaan dan kebijaksanaan dalam memerintah. Suatu ketika sang Raja diperhadapkan dengan situasi yg sulit ketika 2 orang wanita yg sedang mengaku seorang anak. Pada situasi itu sangat sulit dan membuat dilema. Satu orang wanita mengakui anak tersebut anaknya, dan satu lagi juga demikian.Maka Raja Salomo dengan Hikmat Dari Tuhan. Secara sigap memutuskan untuk memenggal kepala anak tersebut. Maka jawab seorang wanita. Adakah lebih baik anak itu mati ketimbang untuk dia. Wanita yg lain menyanggah, jangan penggal anak ini, untuk saya saja. Saya akan jaga dan pelihara. Maka dengan Kuasa dan Kehendaknya Raja Salomo memutuskan untuk memberikan anak tersebut kepada wanita yg benar2 memiliki belas kasihan kepada anak tersebut. Itulah sebuah contoh Kerajaan "dunia" yg dipimpin oleh Raja Salomo. Namun sebagai pokok pembicaraan kita Adalah Kerajaan Allah. Mungkin dari kita sudah membayangkan kerajaan Allah adalah Megah seperti Yerusalem baru yg penuh cahaya kemuliaan, dengan tembok2 yg megah penuh emas dan perak atau kita bayangkan sebagai taman firdaus yg penuh dengan sukacita dan damai sejahtera serta kelimpahan dalam hal jasmani dan rohani. Namun yg pasti Kerajaan Allah Adalah Kekekalan. Hal ini yg menarik kita bahas. Sesuatu yg kekal itu pasti tidak mengalami perubahan. Baik itu dalam bentuk wujud, Sifat, atau "sesuatu yg utuh dari Awal Sampai Pada Akhir atau habis". Hal inilah Yesus mengatakan Aku adalah Alfa dan Omega ( baca : Awal dan Akhir). Karena kekekalannya lah Yesus punya Kuasa dan Kehendak yg secara utuh Akan DIA hadirkan dalam sebuah bentuk "Kerajaan" Di Bumi dan Di Sorga.
Hal ini terlihat dari Doa yg diajarkan Tuhan Yesus. Datanglah KerajaanMu dan Jadilah KehendakMu di bumi dan Di Sorga.
Dalam hal ini akan kita bahas adalah Perihal, siapa Empunya Kerajaan Allah, Jika kita melakukan KehendakNya kita diberi kuasa apa?
1. Perihal Kerajaan Allah
(Markus 4:26-34)
Dalam konteks ini Perihal Kerajaan Allah seperti sebiji sesawi. Biji sesawi yg begitu kecil, ringan, dan mempunyai ukuran 1 mm namun dapat tumbuh berkembang menjadi pohon yg sangat besar dari pada sayuran yg lain sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naunganNya. Yesus ingin mengajarkan sesuatu yg kecil akan menjadi besar berasal dari sebuah Benih. Benih ini ditaburkan ke sebuah ladang kemudian bertunas dan dari situ tumbuh ranting sehingga menjadi pohon yg besar. Hal ini tampak ketika Yesus memulai pelayanannya menghadirkan kerajaan Allah di dunia. Ketika itu Yesus memanggil murid-murid yg pertama yaitu Simon dan Andreas. Yesus berkata kepada Simon : Mari ikutlah Aku dan kamu akan ku jadikan penjala manusia. Dengan Kuasa dan KehendakNya maka Simon Petrus adalah murid pertamaNya. Dari seorang maka Yesus memilih kedua belas Rasul yg lain. Dari benih Injil (kabar baik) yg telah ditabur ke dalam hati Petrus mengikutlah yg lain ada Yakobus anak zebedeus, Yohanes (Markus 1:16-20).
Hal tersebut juga terjadi pada saat Yesus mulai mengawali pelayanan/pengajarannya pada saat umur 12 tahun. Kejadian yg tidak disengaja membawa DIA tertinggal di dalam Bait Allah selama 3 hari membuat Ayah dan ibu resah. Dimana pada saat itu ada alim ulama yg bertanya segala sesuatu hal, Yesus dapat menjawab secara tepat dan bijaksana sehingga Alim ulama heran dan takjub akan kepintaranNya dan kuasaNya memberikan jawaban yg tepat. Yesus memperlihatkan kuasa dan kehendakNya dalam lingkup kecil terlebih dahulu kemudian Ia mengajar di bait Allah dalam lingkup yg besar. Sehingga orang dapat merasakan kuasa dari perkataanNya.
2. Empunya Kerajaan Allah
(Lukas 18:15-17)
Dalam Konteks ini Yesus mengajarkan bahwasanya yg Empunya Kerajaan Allah adalah orang yg menerima dan menyambut Anak kecil tersebut. Layaknya Sebuah keluarga yg sedang menantikan seorang anak begitu bahagia, sukacita, penuh pengharapan akan hadirnya anak tersebut. Menantikan Kerajaan Allah juga seperti itu dengan bahagia, sukacita dan penuh pengharapan dengan memandang ke depan tidak menoleh ke belakang. Karena kerajaan Allah adalah kekekalan. Menantikan kekekalan pastilah kita hidup suci dan tanpa cela seperti polosnya anak kecil serta senantiasa bergantung pada Tuhan sebagai orang tua kita, yg membimbing, mengarahkan kita, kepada pengetahuan yg benar. Seorang anak kecil harus diajarkan sesuatu yg benar dan positif serta terarah pada kehendak dan kuasa Allah pada anak itu ( baca : kita)
3. Jika Kita melakukan KehendakNya, kita diberi kuasa apa? (Matius 28:18-20)
Jika kita sudah tau perihal kerajaan Allah, kita sudah Empunya Kerajaan Allah, Pastilah KehendakNya juga menurun kepada Anaknya yaitu kita sebagai orang percaya sehingga diberikan kuasa dari Allah kepada kita. Apakah kehendak dan KuasaNya?
Kehendak Allah dan KuasaNya adalah Amanat Agung Tuhan Yesus kepada Murid-MuridNya : Pergilah jadikan semua bangsa muridKu. Di sini terjadi melipatgandakan benih tadi sehingga muncul sebuah pohon yg besar ( baca : jemaat) dimana akarnya berpusat pada Yesus sendiri. Dengan demikian kehadiran orang percaya di muka bumi ini adalah tanda kehadiran kerajaan Allah. Dengan secara tidak langsung kita diberi kuasa oleh Allah untuk "Membaptis dan Ajarlah segala sesuatu yg KU perintahkan".
Kalau saya boleh artikan disini Membaptis itu secara hurufiah adalah menenggelamkan. Ketika kita telah dijadikan murid kita harus berusaha menenggelamkan kuasa keagungan kita dengan menaikkan kuasa Roh kita sehingga dapat dipimpin oleh Roh Kudus. Sehingga dosa tidak berkuasa lagi atas hidup kita. Serta kedepannya kita akan menjadi saksi-saksi melalui pengajaran kita yg bersumber dari Allah sehingga kerajaan Allah senantiasa hadir memenuhi kita sebagai orang percaya berdiri teguh pada Injil yg menjadi kekuatan Allah.
Komentar
Posting Komentar